Di tengah pandemi Corona, di Desa Roko, Halmahera, 24 April lalu terjadi banjir lumpur dan ikan di sungai pun mati. Warga menduga, penyebab banjir lumpur dari perusahaan tambang emas di Lolodo-Galela Barat, perbatasan Halmahera Barat dan Halmahera Utara, Maluku Utara. Air berlumpur ini bahkan meluap ke kebun-kebun warga. Warga khawatir, lumpur masuk ke induk sungai dan mencemari sumber air bersih mereka. Kali Tiabo, sumber kehidupan masyarakat Galela Barat. Kali ini melewati beberapa desa sepanjang aliran Sungai Tiabo, dan bermuara ke pesisir Pantai Mamuya dan Gilitopa dan Simau. Kalau tercemar, sangat berbahaya. Fachrudin Tukuboya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Malut, berjanji segera menindaklanjuti informasi ini dengan menugaskan staf mengecek langsung ke lapangan. Wabah Coronavirus disease 2019 COVID-19, berdampak pada penghentian berbagai aktivitas. Warga diminta berdiam diri di rumah dan menjaga jarak. Di tengah kondisi ini di Desa Roko, Halmahera, 24 April lalu terjadi banjir lumpur dan ikan di sungai mati. Warga menduga, penyebab banjir lumpur dari perusahaan tambang di Lolodo-Galela Barat, perbatasan Halmahera Barat dan Halmahera Utara, Maluku Utara. Dalam kejadian ini, sungai di Desa Roko Galela Barat, Halmahera Utara, penuh lumpur dan tanah. Sungai tercemar dan berbagai biota mati. Momen ini sempat diabadikan Brosel Muri, warga Roko dengan kebun dekat sungai dan masuk kawasan tambang. Hasil rekamannya, sempat viral di Facebook. Dihubungi dari Ternate Brosel bercerita, saat kejadian itu baru selesai dari kebun kelapa di hutan Gogoroko. Kebetulan kebun dekat konsesi tambang PT Tri Usaha Baru TUB. Kali Deha, anak Kali Tiabo, masuk konsesi perusahaan. Kali Tiabo, kali besar yang melingkari beberapa desa di Galela Barat. Air sungai ini oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci, mandi dan makan minum. Usai mengisi kopra ke karung, dia hendak mengangkut ke jalan utama melewati sungai. Dia kaget ketika di tepi sungai, ada air bercampur lumpur dan berbau tak sedap. Melihat ini, dia memutuskan mengabadikan melalui ponsel. “Saya turun angkat kopra, sekira pukul Waktu itu Kali Deha penuh lumpur yang mengalir. Saat itu tidak ada hujan, kok air kabur dan seperti banjir. Air yang kabur karena hujan warna beda. Saya coba masuk kaki ke air. Yang saya rasa bukan air tapi lumpur.” Makanya saya curiga itu limbah yang dibuang perusahaan. Kecurigaan kuat limbah karena ikan dan biota lain ikut mati,” katanya, seraya bilang banyak ikan mati. Air berlumpur ini bahkan meluap ke kebun-kebun warga. “Sungai di Gogoroko ini tembus ke Kali Tiabo karena itu jelas air dan lumpur ini sampai ke Kali Tiabo bahkan sampai ke laut,” katanya. Setelah kejadian ini, dia coba melapor ke pemerintah desa tetapi tidak ada tanggapan. “Saya sudah lapor kades balik dari perusahaan ke kampung saya tanya. Dia bilang perusahaan mengaku bukan limbah, tapi tanah gusuran yang masuk sungai,”katanya. Brosel heran, kalau tanah gusuran mengapa ikan ikut mati. Dia menyuarakan ini karena dari dulu air sungai itu jadi sumber air bersih warga untuk makan minum, mandi dan mencuci. Senada dikatakan Narno Sasamu, warga yang punya kebun di Gogoroko. Pada 21 dan 22 April lalu bersama satu rekan mengecek lahan yang tergusur perusahaan. Mereka hendak bertemu perusahaan. Usaha mereka dihalangi keamanan perusahaan. “Ada kawan dari Roko menginformasikan banjir limbah masuk Kali Deha di Gogoroko. Ada kebun masyarakat juga kena lumpur. Lumpur juga membuat banyak ikan mati,” katanya. Di kawasan ini ada dua kali kecil, satu menuju Kali Tiabo dan satu melewati camp perusahaan. Ternyata, katanya, air yang melewati camp perusahaan tak ada lumpur, hanya yang ke Kali Deha. “Dugaan kami, jangan- jangan air pengolahan emas itu jebol hingga masuk kali. Kami duga seperti itu,”katanya. Air Kali Deha, berubah keruh setelah banjir lumpur. Foto Brosel Muri Yehuda Gabian, tokoh masyarakat Roko juga mantan kepala desa mendapatkan informasi dari warga kejadian ini. Masyarakat, katanya resah dengan perusahaan tambang ini. Pada 25 April lalu ada informasi kebun warga penuh lumpur karena luberan dari sungai “Saya tidak saksikan langsung tetapi masyarakat mengambil gambar dan mendokumentasikan. Saat itu, tidak ada hujan, kenapa tiba- tiba banjir? Dugaan kami air rendaman pengolahan emas mengalami kebocoran dan masuk sungai. Tanpa hujan pun muncul banjir.” Karena masalah ini berhubungan hajat hidup orang banyak, dia meminta pemerintah menindak pihak yang merusak lingkungan dan air sebagai sumber hidup. Kali Tiabo, katanya, sumber kehidupan masyarakat Galela Barat. Kali ini melewati beberapa desa sepanjang aliran Sungai Tiabo, dan bermuara ke pesisir Pantai Mamuya dan Gilitopa dan Simau. Kalau tercemar, katanya, sangat berbahaya.“Kami minta ketegasan pemerintah menindak perusak lingkungan. Air dan ikan di sungai sudah takut dikonsumsi. Kami sesalkan juga aparat pemerintah desa ketika dilapori tidak peduli.” Data dihimpun Mongabay TUB adalah perusahaan tambang emas, take over dari perusahaan sebelumnya PT Gunung Emas Indonesia, atau Indonesia Mountain Gold. Perusahaan ini mengantongi izin usaha pertambangan IUP lewat Surat Keputusan SK Gubernur Malut, Nomor 212 Tahun 2015 dengan tanggal berakhir Agustus 2019. Izin eksplorasi di area hektar, dengan wilayah garapan masuk ke Kecamatan Loloda, Halmahera Barat berbatasan dengan Galela Barat Halmahera Utara. Di kawasan ini juga ada PT. HJM, mengantongi IUP lewat SK Gubernur Malut Nomor tahun 2016 dengan tanggal berakhir Desember 2036. Izinnya, operasi produksi emas pada area seluas hektar di Halut. Saat ini, Desa Roko berpenduduk sekitar 280 keluarga masuk area operasi HJM. TUB sendiri tahap eksplorasi dan memasuki pembangunan infrastruktur. Stevi, Kepala Bagian Humas TUB dihubungi via handphone mengaku akan mengklarifikasi tudingan warga ini. “Kami akan mengklarifikasi berita nanti pak, saya lagi menunggu instruksi selanjutnya,” katanya menjawab pertanyaan via aplikasi whatsapp kepada Mongabay. Dia mengatakan, tuduhan warga soal pencemaran itu tak berdasar. Dia menyebut, sebagai bentuk rekayasa oknum- oknum yang tak bertanggung jawab. “Yang bisa saya sampaikan di sini, semua tuduhan yang disampaikan oknum- oknum tidak bertanggung jawab itu, tidak benar. Itu hanya rekayasa oknum-oknum tertentu untuk memprovokasi masyarakat banyak demi kepentingan mereka.” Fachrudin Tukuboya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Malut, mengaku belum tahu detail kasus ini. Dia berjanji segera menindaklanjuti informasi ini dengan menugaskan staf mengecek langsung ke lapangan. “Kita siapkan staf turun mengecek dan mengambil sampel air untuk diuji. Nanti dilihat apa benar tercemar dari limbah perusahaan atau bukan. Dari uji lab itu baru kita mengambil sikap.” *** Keterangan foto utama Ikan yang mati dampak banjir lumpur di sungai. Foto Brosel Muri Artikel yang diterbitkan oleh
Ilustrasi Daftar 5 Tambang Emas Terbesar di Indonesia dan Volume Produksinya Sumber: diberkati oleh Tuhan dengan keanekaragaman hayati dan non hayati yang tak terhitung jumlahnya. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah memiliki sejumlah daerah tambang mineral yang tersebar di berbagai wilayah di berbagai pulau utama di Indonesia. Salah satu jenis tambang Emas merupakan salah satu logam mulia yang paling disukai orang. Selain karena banyak dijadikan perhiasan mempercantik diri, emas juga baik untuk investasi. Hal ini karena harganya yang relatif stabil bahkan terus naik setiap tahun. Emas didapatkan dengan cara ditambang dari perut bumi baik secara manual maupun dengan bantuan mesin di berbagai penambangan emas terbesar. Penambangan manual dilakukan secara tradisional oleh para penambang emas di lokasi. Namun, hal ini sudah dilarang dan semakin dikurangi perlahan karena risikonya yang cukup tinggi. Sebagian besar yang beroperasi kini merupakan penambangan skala besar dengan bantuan mesin oleh perusahaan. Indonesia sendiri dikenal memiliki emas dengan kualitas dan kadar yang baik sehingga diminati dunia. Berikut ini adalah 5 penambangan emas terbesar di Indonesia antara lain Grasberg, Papua Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat Batang Toru, Sumatera Utara Kencana, Maluku Utara Pujon, Kalimantan Tengah Tujuh Bukit, Banyuwangi Pongkor, Jawa Barat Poboya, Palu Grasberg, Papua Penambangan emas di Indonesia tak mungkin tidak menyebutkan Tambang Grasberg, tambang emas terbesar di dunia yang terletak di puncak pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Tambang ini kerap dibahas di media karena pengelolaanya yang dipegang oleh perusahaan Amerika Serikat yakni Freeport Mcmoran. Lokasi ini memiliki cadangan emas yang sangat tinggi hingga 54,8 juta ounce emas. Hanya saja, berdasarkan laporan yang dirilis pada 2014 lalu kini hanya tersisa sekitar 28,2 juta once emas Grasberg. Kini, tambang emas Grasberg di Papua berhasil diakuisi 51 persen sahamnya oleh PT Freeport Indonesia PTFI pada 21 Desember 2018. tercapai pada hari Jumat 21/12/2018. Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat Tambang emas Batu Hijau terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat NTB. Perusahaan tambang emas ini baru dibuka pada tahun 2000 dan telah menghasilkan sekitar 100 Kilo Oz emas dan 197 juta poun tembaga dalam setahun. Diperkirakan kandungan emas di tambang ini masih cukup banyak dan berpotensi mensejahterakan masyarakat apabila dikelola dengan baik. Penambangan di daerah ini dimiliki oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara dan sudah melakukan fase tujuh atau tahap terakhir untuk menambang di batu hijau. Berdasarkan laporan PT Medco Energi Internasional Tbk, induk usaha Amman Mineral, fase tujuh bisa menggenjot produksi hingga 4,47 miliar pon tembaga dan 4,12 juta ounce emas pada akhir 2020 atau awal 2021. Batang Toru, Sumatera Utara Tambang emas dari Sumatera ini berada di bawah kendali PT United Tractors Tbk UNTR, salah satu anak usaha Astra Group sejak Agustus 2019. Dengan metode akuisisi, UNTR resmi menjadi 95% pemilik saham PT Agincourt Resources yang mengelola tambang emas Martabe. Produksi di tambang emas ini ada di kisaran level ons/tahun. Iwan Hadiantoro, Direktur Keuangan United Tractors mengatakan jumlah produksi di tambang ini mengalami stagnan selama 2 tahun berturut-turut, sehingga perusahaan memproyeksikan produksi di tahun 2020 ini masih akan sama. Kencana, Maluku Utara Tambang emas Kencana menjadi salah satu tambang sumber alam dengan risiko yang sangat tinggi. Penyebabnya adalah bentuk penambangannya yang berupa lorong di bawang tanah dan berisiko longsor. Jika salah langkah, penambang emas bisa terkubur hidup-hidup dan tewas seketika. Penambangan ini telah terbukti menghasilkan 4,63 juta ons emas murni. Pujon, Kalimantan Tengah Kalimantan dikenal sebagai pulau dengan sumber daya alam yang sangat banyak dengan jumlah penambangannya sekaligus produksi emasnya. Salah satu yang paling bernilai adalah tambang emas Pujon yang berlokasi di wilayah Kapuas. Lokasinya sendiri sangat jauh dari pemukiman dan terpelosok. Meskipun belum bisa dihitung dengan akurat, dipastikan kandungan biji emas di lokasi ini tersedia hingga jangka panjang. Tujuh Bukit, Banyuwangi Pulau Jawa juga memiliki lokasi penambangan emas meski terbatas dibandingkan pulau lainnya di Indonesia yang berlokasi di ujung timurnya. Namun, kapasitasnya sangat besar sehingga diklaim sebagai kedua terbesar di Indonesia setelah Grashberg dan salah satu yang terbesar di dunia. Tambang ini diperkirakan memiliki kandungan emas hingga 28 juta ons emas dan saat ini dikelola oleh PT Bumi Suksesi Indo. Pongkor, Jawa Barat BUMN juga memiliki tambang emas besar di daerah Pongkor, Jawa Barat dan dikendalikan langsung oleh PT Aneka Tambang Tbk ANTM. Namun, tambang ini akan habis kontrak pada tahun 2021 nanti. Arie Prabowo Arietedjo mengatakan bahwa, meski kontraknya akan segera habis, mereka masih mencoba melakukan eksplorasi di Tambang Pongkor, penambangan emas yang telah beroperas sejak tahun 1994. Poboya, Palu Pada Oktober 2019 lalu, anak usaha Bakrie Group mengumumkan rencana produksi tambang emas mereka di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Penambangan ini digarap oleh PT Bumi Resources Minerals BRMS, di mana 36% sahamnya dipegang PT Bumi Resources BUMI. Menurut Suseno Kramadibrata, CEO dan Direktur Utama BRMS mengatakan bahwa proyek ini memiliki cadangan emas sekitar 3,9 juta ton bijih dan jumlah sumber daya sekitar 7,9 juta ton bijih. Di mana, menurut hitungannya, tiap ton ore yang ditambang berpotensi memberikan 4,3 gram emas murni. Produksi di tahun pertama diestimasikan bisa menghasilkan ton bijih. Di mana, level produksi tersebut diharapkan dapat naik menjadi ton bijih di tahun kedua. Dan jika proses penambangan ini berjalan lancar, produksi emas dari tambang ini bisa naik hingga ton ore dalam beberapa tahun mendatang. Bacaan menarik lainnya Sartono, Agus. 2010. Manajemen keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakarta BPFE. Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang. TEMPOCO, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan Senin, 1 Agustus 2022 turun Rp 2.000 dibandingkan dengan kemarin. "Harga emas batangan satu gram Rp 980.000," seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia pada Senin, 1 Agustus 2022. Berdasarkan situs Logam Mulia, harga emas Antam di butik Pulogadung, Jakarta hari ini, yaitu: JAKARTA - Entitas Grup Astra di sektor pertambangan dan energi, PT United Tractors Tbk. UNTR, memacu pengembangan pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, dan Sumbawa, Nusa Tenggara United Tractors Edhie Sarwono menyampaikan pada awal 2024, Grup UNTR akan memulai pengoperasian tambang emas melalui PT Sumbawa Juta Raya SJR. Kapasitas produksi diharapkan mencapai troy ons per tahun."Tambang emas SJR tahun depan mulai beroperasi, prediksi pada semester II/2024. Kapasitas awal produksi troy ons, dan diharapkan dapat optimal troy ons per tahun pada 2025," jelasnya di Menara Astra, Rabu 7/6/2023.Menurutnya, tingkat produksi emas SJR akan stabil di kisaran troy ons dalam 10 tahun, menghitung total cadangan yang ada saat ini. Sementara itu, di tambang emas Martabe, UNTR melakukan penambangan melalui PT Agincourt Resources. Pada 2023, diperkirakan volume produksi dan penjualan mencapai troy ons. Volume penjualan tersebut turun dibandingkan realisasi pada 2022 sejumlah troy ons, dan pada 2021 sebanyak troy menyebutkan penurunan produksi pada 2023 sudah sesuai perencanaan perseroan karena adanya pengembangan tailing storage, yang diperkirakan rampung akhir tahun ini. Diharapkan pada 2024, volume produksi emas tambang Martabe kembali meningkat menjadi troy JugaUnited Tractors UNTR Targetkan Akuisisi Tambang dan Smelter Nikel Rampung dalam Waktu DekatUnited Tractors UNTR Targetkan Pendapatan non Batu Bara 50 Persen pada 2030Kilau Emas United Tractors UNTR dan Ramai Aksi Serok Pemodal Jumbo"Tahun depan produksi emas UNTR akan naik lagi, karena pengembangan di Martabe sudah selesai, dan SJR sudah mulai produksi. Mudah-mudahan lancar sesuai rencana," Kontrak Karya KK tambang emas Martabe yang habis pada 2027, menurut Edhie, Agincourt sedang mempersiapkan izin UNTR ke pertambangan emas merupakan salah satu upaya perusahaan menyeimbangkan pendapatan bisnis batu bara dan non batu bara pada 20230."Sesuai dengan agenda transisi energi dari Pemerintah dan Grup Astra, kami sudah berkomitmen pendapatan bisnis batu bara akan berimbang dengan non batu bara pada 2030. Namun, bukan berarti pendapatan batu baranya kami kurangi, tetap dioptimalkan, dan nantinya seimbang dengan bisnis non batu bara," menyebutkan saat ini kontribusi bisnis batu bara masih mencapai 72 persen dari total pendapatan UNTR. Mengutip laporan keuangan kuartal I/2023 pendapatan bersih konsolidasian UNTR mencapai Rp34,9 triliun atau meningkat sebesar 25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp27,9 pendapatan berasal masing-masing unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi secara berturut-turut sebesar 31 persen, 33 persen, 30 persen, 5 persen, 1 persen, dan kurang dari 1 persen terhadap total pendapatan bersih Relations United Tractors Ari Setiawan menambahkan pada 2023, UNTR mengalokasikan belanja modal capex senilai US$190 juta sekitar Rp2,85 triliun, yang penggunaannya terbagi rata antara tambang Martabe dan SJR. Di SJR, dana capex untuk pengembangan infrastruktur."Capex 2023 untuk emas US$190 juta, setengah-setengah Martabe dengan SJR. Di SJR untuk pengembangan infrastruktur, diharapkan mulai operasi komersial tahun depan," informasi, pada 2015, United Tractors melakukan diversifikasi usaha ke pertambangan emas dengan mengakuisisi PT Sumbawa Juta Raya SJR dan pada 2018 mengakuisisi PT Agincourt Resources PTAR. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Initermasuk pertambangan emas, nikel, kobalt, batu bara, mangan, serta bahan galian C. Selan itu, ada rencana untuk mencabut 192 izin sektor kehutanan (IPPKH, HPH, HTI) dengan total luas 3.126.439 hektare, dan HGU Perkebunan dengan total luas 34.448 hektare. Berikut 180 IUP yang dicabut : No. - Nama Perusahaan - Jumlah IUP - Lokasi - Jenis IUP. 1. Dua Perusahan Tambang Bakal Kelola Emas di Loloda Tengah 14 Januari 2023 Bupati Halbar James Uang Saat Pertemuan Dengun Petinggi PT. TUB dan PT. NHM di Jakarta foto istimewah HALBAR, OT - Dua perusahaan tambang emas yakni PT. Tri Usaha Baru TUB dan PT. Nusa Halmahera Mineral NHM dikabarkan bakal beroperasi di wilayah administrasi Kabupaten Halmahera Barat Halbar, Provinsi Maluku Utara Malut.Kesiapan kedua perusahan raksasa tambang emas tersebut mulai terang setelah Bupati Halbar James Uang, melakukan pertemuan bersama dua perusahan tersebut di Jakarta, pada Jumat 13/1/2023 siaran pers yang diterima redaksi Bupati James mengatakan, dalam pertemuan dengan Direktur PT. NHM, membicarakan rencana pengelolaan hasil bumi berupa tambang emas di kawasan Kecamatan Loloda Tengah Loteng yang masuk wilayah adimistrasi Kabupaten Halmahera Barat. "Hasil koordinasi bersama Direktur PT NHM Hi. Robet, beliau merespon baik. Dan dia akan segera beroperasi di PT TUB. Karena PT NHM sudah bangun kerjasama," ungkap Bupati. Untuk itu, orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Pamkab Halbar ini, menyatakan dalam waktu dekat pihak perusahaan dari PT. NHM akan kembali lagi, melakukan peninjauan langsung ke lokasi tambang "Kemungkinan hari Selasa pekan depan, Pemilik PT. NHM kembali turun cek lokasi ini sudah ketiga kali di cek. Karena PT NHM dan PT TUB sudah bangun kerja sama, dan mereka berkomitmen segera beroperasi tahun ini," ungkap Bupati, mengutip pembicaraan Direktur PT. NHM Hi Robort saat pertemuan kemarin. deko Reporter Hasarudin HarunEditor RedaksiTERNATE – Salah satu perwakilan warga yang tanamannya mati di Desa Roko Halut, Dimintrius mengungkap dugaan dampak pencemaran yang disebabkan oleh pengelolahan rendaman tambang emas PT Tri Usaha BaruTUB di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Menurutnya, hal itu sudah membuat air di sekitar wilayah sungai Tiabo Tamba menjadi tercemar. “Betul tercemar, beberapa waktu kemarin anak-anak kami banyak yang mengalami gatal-gatal bahkan ribuan tanaman yang ada dilahan kami juga sekarang ini sudah mati,” ujar dia kepada media ini pada, Jumat 1/4/2022 beberapa waktu kemarin. Seperti diketahui persoalan di Kabupaten Halmahera Barat dan Halut ini ramai diberitakan setelah warga dari 8 desa yang berada di lingkar tambang halbar dan 1 desa yang berada di Halut meminta ganti rugi atas ribuan tanaman mereka yang mati bahkan dampak yang paling besar di desa Roko Halut belum sama sekali tersentuh oleh pihak perusahan. Menurut Dimintrius, saat ini aktivitas pertambangan sudah berjalan beberapa tahun terakhir ini, dan mereka melakukan pengelolahan emas dengan cara merendam material emas tersebut sehingga jika dilihat secara langsung di lokasi, dampak pencemarannya kemungkinan besar sekali sebab pihak perusahan diduga tidak menyediakan tempat pengelolahan limbah. “Mungkin sungainya juga sudah dicemari limbah. Itu sungai di Desa Roko, Kecamatan Galela Barat yang memang bercabang ke beberapa wilayah dan itu menuju laut,” katanya lagi. Dimintrius menyebutkan, PT TUB mengerjakan wilayah tambang di Kabupaten Halbar dan sudah memulai mengeruk wilayah Loloda Halbar. Namun, dia melanjutkan, sebenarnya nantinya bukan masyarakat Halbar yang dirugikan, justru masyarakat Roko Halut. Hal senada juga dikatakan oleh salah satu warga desa Roko Adriel dimana dirinya menilai, dalam ketentuan harus ada negosiasi antara perusahaan dan pemilik lahan. Tapi ini sama sekali tidak ada. Perusahaan PT TUB main serobot saja. Ini yang kami kecewa, tuturnya. Menurut dia, alasan perusahan menggusur lahan perkebunan, untuk kepentingan penelitian. Kami sempat menyurat ke perusaahan. Dalam isi surat, kami minta pihak perusahaan hadir” katanya dikutip dari media dengan judul Warga Desa Roko Was-was Kehadiran Perusahan Tambang di Halut. Menurutnya Perusahaan sempat memenuhi. Namun saat itu terjadi sedikit perdebatan terkait waktu pertemuan. Agenda pun gagal. Tapi sepekan kemudian, orang dari kementerian kehutanan datang bertemu kami, katanya. Persoalan lain yang mengusik pikiran Adriel adalah lokasi pembuangan limbah. Informasi yang dia peroleh, limbah tambang disebut tidak dibuang ke sungai Tiabo. Katanya dibuang di perairan Loloda Tengah. Mereka juga bilang, desa kami tidak masuk dalam area lingkar tambang, ucapnya. Loloda Tengah adalah salah satu Kecamatan di Halbar dan terdapat beberapa desa, di antaranya Janu, Aruku, Bakunpantai atau Nolu, Tosomolo, Bilote, Barataku, Gamkahe, dan Umadada. Namun lokasi pembuangan limbah masih diragukan Adriel. Karena kehadiran PT. TUB di wilayah Halbar sempat diprotes dalam aksi mahasiswa. Dari situ kami terima informasi kalau limbah perusahaan dibuang di Sungai Tiabo, ujarnya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Letak Desa Roko sendiri berada di sepanjang aliran Sungai Tiabo, dan bermuara hingga ke area Pabrik Tapioka serta ke pesisir pantai Mamuya dan Gilitopa Simau, Galela, Halut. Dan dari keterangan yang berbeda-beda itu, 7 desa di Loloda Tengah pun menolak kehadiran PT. TUB”ucap Adriel. Kecuali Desa Nolu dengan alasan akses transportasi mereka ke Galela untuk berbelanja kebutuhan lebih dekat, katanya. Sampai berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi jelas dari pihak PT TUB dan sewaktu beberapa awak media mau menanyakan ke pihak perusahan, pihak perusahan sering menghindar dengan berbagai alasan yang tidak pasti..tim/red Post Views 5
- Екиኯе սυդусю ሚςю
- Σиሧኁየ ищሦችօтралυ
- Ебрущቮ ቤեпсабаξε
- ሯ ςጵγаդα
- Υсևтιй νጊцадուкр бэсօլዠχխса тሹβէቀа
- ዶուпрዦнт г ቷλυցаб бежυլиξ
- Скሚстофጣκе моμիтвоке
Pulau Halmahera masuk dalam daftar pulau dengan harta karun terbesar di Indonesia. Harta karun ini tentunya adalah tambang emas yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals atau NHM sendiri berada di Gosowong, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Dalam daftar 7 daerah atau pulau yang menyimpan cadangan emas terbesar di Indonesia, PT NHM masuk dalam urutan setelah Banyuwangi di Jawa Timur urutan kedua dan Papua di urutan JUGA Sampah Menumpuk hingga Cemari Lingkungan SofifiMenurut data yang dikutip dari laman menyebutkan, tambang emas terbesar ketiga yang berada di Pulau Halmahera ini memproduksi bijih emas yang telah ditambang mencapai 20 juta dalam perusahaan PT NHM, tercatat Newcrest Mining Limited, perusahaan tambang asal Australia, memiliki 75 persen saham PT NHM. Kemudian, sisa saham lainnya dimiliki PT Antam Tbk. Newcrest sendiri menargetkan produksi emas dari NHM mencapai hingga ons per Emas Gosowong ditemukan dari eksplorasi lahan hijau di Pulau Halmahera pada tahun 1996, dengan sumber daya awal 770 kilo ons. Seiring berjalannya waktu, sumber daya mineral pada Gosowong pun meningkat menjadi 7 juta ons pada tahun 2020. 2 Lokasi Emas Lainnya Selain Gosowong, ditemukan dua wilayah lagi yang diduga kaya akan emas di Pulau Halmahera, yakni Ngailamo dan Sesewet. Dua daerah ini juga sudah dimasukkan dalam wilayah kontrak karya yang dikuasai NHM sendiri mempunyai tiga lokasi tambang, yakni Gosowong Pit, Toguraci Underground, dan Kencana Underground. Namun, Gosowong Pit tidak beroperasi lagi dikarenakan umur tambang nya sudah habis, terhitung sejak 2011. Akan tetapi, mengacu pada target rencana pertambangan PT NHM di 2021, yaitu 180 ribu ons per tahun, penambahan sumber daya baru diperhitungkan akan memperpanjang usia produktif Gosowong Pit lebih dari 5 itu, PT NHM gencar menjajaki target pengeboran di tambang Kencana dan Toguraci. Total perkiraan cadangan mineral menurut dokumen Studi Kelayakan 2021 PT NHM yang diperbaharui adalah sebesar 860 ribu ons atau setara dengan 26,9 ton emas. *Sekarangbaru selesai tahap eksplorasi. Makassar (ANTARA) - Perusahaan tambang emas,PT Masmindo Dwi Area yang telah mengeksplorasi lahan tambang sejak 1998 di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023 atau 2024. "Eksplorasi tambang itu butuh waktu lama 15-20 tahun.
Tandaseru - Warga Desa Bakun Pante, Kecamatan Loloda Tengah, Halmahera Barat, Maluku Utara, melakukan aksi boikot aktivitas perusahaan tambang emas PT Tri Usaha Baru TUB, Senin 19/7. Aksi ini dipicu penilaian warga akan aktivitas tambang yang hanya membawa dampak buruk bagi lingkungan tanpa adanya manfaat bagi warga lingkar tambang. "Kami aksi dan lakukan pemalangan aktivitas pada PT TUB, karena torang kami, red menilai tuntutan kami sudah melalui kesepakatan bersama PT TUB namun sampai hari ini tidak diindahkan. Kesepakatan itu kepada warga di desa lingkar tambang, termasuk desa kami di Bakun Pante," jelas Kepala Desa Bakun Pante, Maklon Saruni, Selasa 20/7. "Salah satu perosalan yang menjadi tuntutan kami di sini adalah seperti tambatan perahu pelabuhan rusak disebabkan karena aktivitas alat berat tambang. Maka kami minta PT TUB harus segera dapat untuk memperbaiki," sambungnya. Warga Bakun Pante juga meminta pemerintah daerah menindaklanjuti tuntutan mereka terhadap pihak perusahaan. "Jika selama tuntutan warga belum dapat terjawab oleh PT TUB maka palang ini tidak dapat dibuka," tegas Maklon. Camat Loteng, Fabianus Atajalim yang dikonfirmasi terpisah membenarkan aksi warga tersebut disebabkan keresahan atas aktivitas perusahaan. "Sesuai tuntutan warga Bakun, bahwa sudah ada kesepakatan dengan PT TUB pada 5 Desember 2020 lalu terkait penyelesaian pembayaran tanaman warga yang sudah digusur oleh PT TUB," terangnya. "Ditambah lagi soal pelabuhan yang rusak dan selama operasi tambang PT TUB telah berdampak buruk pada tanaman warga sekitar seperti pala maupun kelapa telah mati. Jadi warga meminta pada pihak tambang agar bersama masyarakat bicarakan dan mencari solusi atas tuntutan warga ini," terang Fabianus. Atas tuntutan tersebut, mantan kabid di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Halbar ini dalam waktu dekat akan menyurat ke PT TUB untuk membicarakan hal itu. "Dalam waktu dekat pihak Kecamatan Loteng akan segera menyurati ke PT TUB bicarakan terkait masalah ini," tandas Fabianus.zk7nc.